Diva Oktaviani Lussa
08 Februari 2025
10
Kegiatan ini di awali dengan hasil observasi di sekitaran desa maritenggae dan diskusi
dengan beberapa pihak desa yang menjelaskan bahwa salah satu masalah utama yang
dihadapi oleh masyarakat setempat ialah kurangnya edukasi mengenai cara pengelolaan
sampah yang mudah dan efisien. Oleh karena itu mahasiswa KKN-T 113 desa
maritengngae menghadirkan sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi
praktis dan efisien dalam pengelolaan sampah organik bagi masyarakat desa dan
petani setempat.
Koordinator Desa Maritengngae Muh Fajrial Isnan Saleh, mengungkapkan bahwa Hadirnya program
kerja biopori ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pengolahan
Salah satu fokus utama dari program ini adalah pembuatan lubang resapan biopori. Biopori
adalah lubang silindris yang dibuat di dalam tanah dengan diameter sekitar
10-30 cm dan kedalaman 100 cm.ubang ini berfungsi sebagai tempat penyerapan air
hujan ke dalam tanah dan sebagai media pengomposan sampah organik.
Dalam program ini melibatkan masyarakat umum dan petani di Desa Maritengngae melalui
sosialisasi dan pelatihan, yang diharapkan nantinya masyarakat dapat memahami
pentingnya pengelolaan sampah organik dan manfaat biopori bagi lingkungan dan
pertanian.
“Selain metode pembuatan yang mudah dan efisien, lubang biopori tidka membutuhkan
lahan/loksi yang besar sehingga sangat cocok bagi masyarakat yang memiliki
pekarangan yang kecil” Ujar Diva Lussa. Selaku penanggung jawab kegiatan.
KepalaDesa maritengngae Syamsul Taju berharap bahwa kegiatan ini dapat menghadirkan dampak
seperti perubahan pola pikir masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.