Alif Afriansyah Secar
08 Februari 2025
16
Kegiatan ini diawali dengan hasil observasi
lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T di sekitar Desa Maritengngae.
Dalam observasi tersebut, mereka menemukan sejumlah kolam ikan di beberapa
rumah warga yang sudah lama tidak digunakan, terbengkalai, dan tidak terawat.
Kondisi ini dianggap sebagai peluang besar yang bisa dimanfaatkan kembali untuk
kegiatan budidaya yang bernilai ekonomi tinggi, salah satunya adalah budidaya
lobster air tawar.
Melihat potensi tersebut, Alif Afriansyah
Secar, selaku penanggung jawab program kerja ini, berinisiatif untuk melakukan
sosialisasi mengenai Budidaya Lobster Air Tawar. Menurutnya, budidaya lobster
air tawar merupakan salah satu kegiatan yang memiliki prospek ekonomi
menjanjikan, terutama bagi masyarakat pedesaan yang memiliki sumber daya berupa
kolam atau lahan kosong yang dapat dimanfaatkan kembali.
“Kami melihat banyak kolam warga yang tidak
terpakai lagi, padahal itu bisa dioptimalkan untuk budidaya lobster air tawar.
Jika dimanfaatkan dengan baik, kegiatan ini bisa membantu masyarakat
meningkatkan taraf hidup mereka,” jelas Alif.Namun, di tengah semangat warga yang besar,
muncul pula harapan agar mahasiswa KKN-T tidak hanya memberikan sosialisasi,
tetapi juga melakukan praktik langsung budidaya lobster air tawar di lokasi.
Sayangnya, keinginan tersebut belum bisa direalisasikan oleh mahasiswa karena
keterbatasan dana yang cukup besar untuk memulai budidaya tersebut.
“Kami sangat ingin membantu warga secara
langsung dengan melakukan praktik budidaya di sini, tetapi modal yang
dibutuhkan cukup besar. Meski begitu, kami tetap berharap melalui sosialisasi
ini, masyarakat bisa melihat potensi besar yang dimiliki budidaya lobster air
tawar dan mulai tertarik untuk mencoba,” ujar Alif.
Mahasiswa KKN-T juga memberikan informasi
lengkap terkait estimasi biaya awal, waktu pemeliharaan, hingga potensi
keuntungan yang bisa didapatkan dari budidaya lobster air tawar. Selain itu,
mereka memberikan tips sederhana untuk memanfaatkan kembali kolam-kolam lama
agar layak digunakan untuk budidaya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan
masyarakat Desa Maritengngae dapat mulai melirik budidaya lobster air tawar
sebagai sumber penghasilan tambahan. Apalagi, permintaan pasar terhadap lobster
air tawar terus meningkat, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Jika masyarakat dapat mengelola budidaya ini dengan baik, bukan tidak mungkin
Desa Maritengngae akan menjadi salah satu pusat produksi lobster air tawar di
masa depan.