Melalui kegiatan ini seperti aksi terhadap lingkungan dengan bahan sampah organik. program ini tidak hanya membangun rasa tanggung jawab terhadap lingkungan tetapi juga memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa pentingnya tidak membuang sampah sembarangan pembuatan pestisida ini memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sebuah puntung rokok pun dapat dijadikan sebagai produk yang bermanfaat bagi komoditas pangan maupun hortikultura.

 Adapun sasaran untuk produk ini adalah para petani di desa Maritengae yang ada di tiga Dusun yakni barakasanda, tamappa, dan alakkang.

Adapun kegiatan ini dilakukan di kantor desa Maritengngae, kecamatan suppa, kabupaten pinrang yang dihadiri oleh beberapa kepala dusun, Babinkamtibmas, Babinsa, dan para masyarakat serta para petani.

Kegiatan ini sangat penting karena permasalahan sampah seperti puntung rokok itu menjadi salah satu utama di desa maritengangae maupun permasalahan di dunia yang di mana puntung rokok merupakan penyumbang sampah organik ke-8 terbesar di dunia pada tahun 2020 yang menyebabkan pencemaran lingkungan di lautan yang di mana senyawa-senyawa kimia yang terkandung pada puntung rokok  larut di laut sehingga mencemari biota laut. Diharapkan melalui sosialisasi pembuatan pestisida organik ini dapat meningkatkan kesadaran para masyarakat untuk menjaga lingkungan dan mengubah pola pikir masyarakat tentang penggunaan berlebihan pestisida kimia.

Dalam pembuatan pestisida organik ini dimulai dari persiapan alat dan bahan diantaranya untung rokok sebanyak 45 gram atau kurang lebih 35 hingga 45 puntung rokok, air sebanyak 1 liter, dan 1 sendok sabun colek, kemudian semua bahan dimasukan kedalam wadah kemudian diaduk hingga merata. Menutup wadah kemudian didiamkan ditempat dengan suhu normal selama 4-7 hari dengan indikator keberhasilan warna