Nurul Fadhilah
10 Februari 2025
23
Menurut Muhammad Fajrial Isnan Saleh selaku Koordinator Desa Maritengngae yang terlibat dalam proyek ini, inovasi ini bertujuan untuk mengurangi limbah plastik sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah sehingga dapat memberikan solusi terhadap permasalahan limbah plastik di lingkungan sekitar. “Kami ingin menunjukkan bahwa sampah plastik bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan ecobrick, kita dapat menciptakan tempat sampah yang kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Ecobrick merupakan metode daur ulang yang memanfaatkan botol plastik bekas yang diisi padat dengan sampah plastik non-biodegradable. Dalam proyek ini, mahasiswa KKN mengolah ecobrick menjadi tempat sampah yang tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai estetika.
Proyek ini telah diterapkan di beberapa titik strategis di desa tempat mahasiswa KKN bertugas. Warga setempat juga dilibatkan dalam proses pembuatan ecobrick dan diberikan edukasi mengenai pentingnya memilah sampah sejak dini.
Pemerintah setempat dan berbagai organisasi lingkungan menyambut baik inisiatif ini. Mereka berharap inovasi ini dapat diadopsi lebih luas sebagai bagian dari upaya mengurangi sampah plastik dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Dengan adanya inovasi tempat sampah dari ecobrick ini, mahasiswa KKN berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.